 |
+855 78 987 770 |
 |
+855 78 987 770 |
 |
+855 78 987 770 |
 |
+855 78 987 770 / @AGENT88BET |
 |
AGENT88BET1 |
 |
AGENT88BET1 |
 |
2B50CEC2 (BBM Versi Lama) |
 |
DE422F56 (BBM Andoid / IOS) |
 |
274B1AEE (FULL) |
 |
Livechat |
Di Uruguay atau Amerika Latin, kata ‘Negrito’ biasa difungsikan buat menegur orang dekat. Akan tetapi, Cavani selalu bersalah lantaran dikira gak menempatkan diri dengan budaya serta kultur sepakbola Inggris, yang mengklasifikasikan kata itu menjadi olokan pada penduduk kulit hitam.
Karena itu, larangan tampil sejumlah tiga pertandingan dijatuhkan padanya. Eks penyerang Paris Saint-Germain itu terpaksa sekali perpanjang waktu liburannya diawalnya tahun, serta anyar dapat kembali tampil waktu menentang Burnley di Liga Inggris di 13 Januari 2021.
Faksi AFU gak puas dengan putusan FA Inggris. Lewat info wartawan yang diberikan melalui Twitter, AFU malahan terasa FA Inggris yang udah lakukan tindakan rasialis lantaran secara gak langsung merendahkan budaya negara lain.
“Kami mesti mengazab aksi sembarangan Perserikatan Sepakbola Inggris. Jauh dari mengazab rasisme, FA Inggris sendiri udah lakukan tindakan diskriminatif pada budaya serta trik hidup penduduk Uruguay,” begitu pengakuan dari info AFU.
“Sangsi itu tunjukkan penglihatan bias, preskriptif, serta etnosentris FA Inggris yang memungkinnya terjadinya interpretasi subyektif tergolong rangkuman secara spesifik, betapapun cacatnya itu.”
“Edinson Cavani tidak lakukan tindakan apa saja yang bisa didefinisikan menjadi rasisme. Ia cuma memanfaatkan pernyataan umum di Amerika Latin buat menegur orang yang disayangi atau sobat dengan hangat.”
“Untuk seluruhnya argumen yang diterangkan awal mulanya, kami memohon FA buat lekas menghentikan sangsi yang dijatuhkan di Edinson Cavani, pun kembalikan nama baik serta ketenarannya yang udah ternodai secara tak adil dihadapan dunia oleh putusan buruk ini.
“Kami menjelaskan kalau penerjemahan yang berada pada kepala banyak FA Inggris yaitu aksi yang sungguh-sungguh diskriminatif, yang paling buruk serta berseberangan dengan budaya Uruguay. (FA) tidak sekedar beri hukuman seorang, namun juga semuanya budaya kami, trik hidup kami, yang sungguh-sungguh sebagai aksi diskriminatif serta rasisme,” tutup info AFU.